kaos-wong-bumenGambar di samping adalah gambar pada kaos bagian belakang. Secara tak sengaja saya menemukannya saat nonton pertunjukan kuda lumping di desa Peniron. Yang pakai juga anak Peniron tetapi setahu saya dia jarang di rumah karena bekerja di Jakarta/Bandung. Walaupun saya tidak tahu namanya –dan tak sempat berkenalan– tapi saya tahu dia anak dukuh Bak.

Kaos itu menarik perhatian saya karena unik memodifikasi sebuah logo dari perusahaan internasional menjadi logo identitas bertuliskan Wong Bumen. Di samping itu, kreatifitas pada kaos mengingatkan saya pada blog bikinan Kang Tajib yang dulu pernah moncer.

Saya juga iseng mengirim pesan lewat email yang tertera pada kaos itu tapi belum ada jawaban sampai sekarang. Adakah komunitas Wong Bumen seperti terbaca dalam kaos itu, ataukah itu hanya buah  kreativitas produsen kaos?

Semoga, identitas sebagai Wong Bumen tidak hanya ada pada kaos belaka, tetapi melekat pada kepribadian semua orang yang mengaku wong Bumen.